Penggabungan Bank Nobu dan Bank MNC Kavling! OJK blak-blakan soal alasannya

Uncategorized20 Dilihat


Jakarta, CNBC Indonesia – Penggabungan bank milik dua konglomerat James Riady dan Hari Tanoesoedibjo, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC International Tbk (BABP), masih jauh dari kata selesai. Rencana aksi korporasi yang direncanakan pada akhir tahun 2022 baru diumumkan pada bulan ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertama kali mengungkap rencana penggabungan Bank Nobu dan Bank MNC pada awal tahun 2023. Kepala Otoritas Pengawasan Perbankan OJK Diane Ediana Ray mengatakan kedua bank tersebut telah mengajukan rencana merger pada akhir tahun 2022. .

Sekadar informasi, OJK awalnya menyebut merger tersebut merupakan upaya bank untuk memenuhi modal dasar Rp3 triliun sesuai aturan OJK. Namun OZhK kemudian menyatakan merger kedua bank tersebut bertujuan untuk memperluas bisnis.

Hal ini seiring dengan dua bank yang menyatakan modal inti sesuai aturan. Pada April 2023, Bank MNC mengumumkan modal inti mencapai Rp 3,3 triliun. Perseroan mendapat tambahan modal berupa tanah dan bangunan (inbreng) senilai Rp 801 miliar.

Sedangkan Bank Nobu merilis laporan keuangan triwulan I 2023 dengan modal inti Rp 3 triliun.

“Penggabungan ini merupakan kesepakatan di antara mereka untuk mensinergikan ekspansi bisnis bank,” kata Dayan kepada CNBC Indonesia, Kamis (4 April 2023).

Sebagai catatan, OJK juga sudah beberapa kali menyatakan waktu merger. Pertama Penggabungan diharapkan selesai pada Juni 2023. Kemudian ditunda hingga Agustus 2023. Terakhir, OJK memberikan perkiraan waktu penyelesaian merger pada kuartal III 2024.

Proses penggabungan kedua bank tersebut berlarut-larut hingga beberapa kali kabar pembatalan aksi korporasi tersebut tersebar. Salah satu alasannya adalah kedua bank tersebut telah memenuhi persyaratan modal inti minimum. Selain itu, kedua pemilik dilaporkan menemui jalan buntu mengenai siapa yang akan mengendalikan bank tersebut setelah merger.

Baca Juga  Ya! Rupiah kembali melemah, dolar naik ke Rp 16.230 hari ini

Diakui Dian juga, merger antara Bank Nobu dan Bank MNC ternyata memakan waktu lama. Hal ini mengingat tingginya kompleksitas bisnis karena kedua perusahaan merupakan bagian dari ekosistem konglomerat besar.

Meski demikian, OZhK akan terus mengoordinasikan tindakannya untuk memastikan terpenuhinya kewajiban pemegang saham pengendali kedua bank tersebut. “Seperti diketahui, proses merger merupakan inisiatif kedua bank dan selanjutnya menjadi kewajiban mereka,” ujarnya dalam rapat Dewan Komisaris OEC pada April 2024.

Hasil Bank Nobu dan Bank MNC

Bank Nobu melaporkan laba bersih Rp 141,54 miliar, naik 36,3% year-on-year (YoY) selama tahun 2023. Keuntungan bank didorong oleh pendapatan bunga bersih (pendapatan bunga bersih/NII), yang mencapai Rp735,79 miliar pada tahun 2023, naik 11,64% dari tahun sebelumnya.

Keuntungan bank juga didukung oleh peningkatan pendapatan iuran (fee income) (pendapatan komisi), yang tumbuh 180,56% year-on-year menjadi Rp 138,29 miliar.

Bank Nobu kemudian memberikan pinjaman sebesar Rp15,24 triliun sebagai perantara, naik 22,79% dari Rp12,41 triliun. Alhasil, aset perbankan pun meningkat menjadi Rp 26,62 triliun, meningkat 20,37% dari sebelumnya Rp 22,17 triliun pada tahun 2022.

Dana pihak ketiga (DPK) NOBU tumbuh 18,73% year-on-year menjadi Rp 17,85 triliun dari sebelumnya Rp 15,04 triliun pada tahun 2022. Rekening Giro Rekening Tabungan (CASA) yang juga dikenal sebagai dana murah, naik 7,95% menjadi Rp 7,27 triliun pada tahun 2023 dari sebelumnya Rp 6,73 triliun pada tahun 2022.

Sedangkan Bank MNC melaporkan laba sebesar Rp77,92 miliar, naik 48,4% year-on-year. Namun pertumbuhan tersebut tidak didukung oleh fundamental perusahaan.

Hal ini terjadi seiring pendapatan bunga bersih perseroan yang turun 6,64% year-on-year menjadi Rp 604,7 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban bunga bank seiring dengan peningkatan simpanan sepanjang tahun lalu. Sementara pendapatan bunga tumbuh 13,77% YoY, beban bunga tumbuh 39,81% YoY.

Baca Juga  Jual bersih Rp 1,76 ribu, asing kembali jual saham bank raksasa RI

Jika dilihat dari laporan keuangan Bank MNC, laba mengalami peningkatan karena adanya perbedaan beban pajak pada tahun 2023. Bank akan dikenakan pajak tangguhan sebesar Rp101,56 miliar pada tahun 2022, sedangkan pajak tangguhan bank turun menjadi Rp13,67 miliar pada tahun lalu.

Dari sisi fungsi intermediasi, volume penyaluran kredit MNC Bank tercatat sebesar Rp10,25 triliun, naik tipis atau 0,53% year-on-year. Kredit perbankan sedikit meningkat tahun lalu sejalan dengan strategi bank untuk menempatkan lebih banyak dana di Bank Indonesia dan bank lain. Nilai publikasi ini meningkat 48,62% year-on-year menjadi Rp 2,69 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

(mx/mx)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *