Jakarta, CNBC Indonesia – Manajemen Hotel Sultan mengakui bahwa dampak dari perselisihan kepemilikan tanah dengan pemerintah yang telah berlangsung selama berbulan-bulan tidak hanya mengganggu operasional hotel, namun juga membuat para karyawan khawatir.
Namun, Wakil Presiden Operasional Hotel Sultan Nyoman Sarya mengatakan belum ada keputusan terkait pemberhentian (PHK) tersebut. Sebab Hotel Sultan masih beroperasi seperti biasa.
“Pasti akan berdampak pada karyawan. Di sana belum ada PHK massal, kami masih bekerja. Teman-teman lihat kami masih bekerja,” ujarnya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/10/2010). ).
Nyoman Sarya mengatakan, pihaknya selaku pengelola hanya mengikuti perintah dan kuasa hukum perusahaan. Selama undang-undang mengizinkan operasi, operasi akan terus berjalan dengan baik.
“Jadi kami ingin bertanya kepada kuasa hukumnya apakah kami menerima perintah, apakah kami buka, jadi kami masih buka,” ujarnya.
Nyoman mengatakan, Hotel Sultan saat ini mempekerjakan total 800 karyawan mulai dari karyawan tetap, karyawan kontrak, karyawan tidak tetap, dan outsourcing.
Selama uji coba, pengelola hotel terus berkomunikasi dengan karyawan mengenai masalah operasional.
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu, baik pada malam hari maupun pada acara-acara hotel yang diselenggarakan oleh rekan-rekan kami,” tutupnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel selanjutnya
Menolak Keluar dari Hotel Sultan, Siapakah Pontho Sutovo?
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source