Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten sawit milik konglomerat Haji Isam yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) menguat tajam pada sesi pertama perdagangan Rabu (25/10/2023).
Hingga pukul 10:10 WIB, saham JARR melonjak 2,16% ke Rp 189 per saham. Saham JARR berada di kisaran harga Rp 183-194 per saham pada sesi I hari ini.
Saham JARR diperdagangkan sebanyak 664 kali dengan volume 5,12 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 975,75 juta. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1,51 triliun.
Pada order beli atau buy, antrian harga Rp 186 per saham merupakan yang tertinggi pada Sesi I hari ini, yakni mencapai 6.869 lot atau sekitar Rp 128 juta.
Sementara itu, harga penawaran atau order jual sebesar Rp192 per saham merupakan antrian jual terbesar pada Sesi I hari ini yakni sebanyak 2.090 lot atau sekitar Rp40 juta.
Kenaikan saham JARR terjadi setelah Andi Amran Suleiman dilantik menjadi Menteri Pertanian RI menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pelantikan diawali dengan pengumuman Keputusan Presiden, setelah itu Jokowi diambil sumpah jabatannya. “Pertama saya tanyakan apakah Anda bersedia mengambil sumpah sesuai dengan agama Islam,” tanya Jokowi.
“Saya harap,” jawab Amran.
Amran kemudian menandatangani protokol pelantikan, dilanjutkan dengan ucapan selamat dari Jokowi dan seluruh yang hadir.
Amran bukanlah wajah baru di Kementerian Pertanian. Ia menjabat Menteri Pertanian pada periode pertama pemerintahan Jokowi.
Karier Amran dimulai di PT Perkebunan Nusantara XIV, kemudian menjadi dosen di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah bekerja selama 15 tahun, Amran keluar dari perusahaan dan memulai bisnisnya sendiri.
Padahal, Amran merupakan Komisaris Utama Jonlin Agro Raya sebelum diserahterimakan kepada Joni Saputra, yakni pada tahun 2021. Andy Amran Suleiman bahkan menjadi salah satu pembicara pada pembukaan pabrik biodiesel JARR yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menjelaskan, perseroan akan membangun pabrik produksi biodiesel, pabrik produksi minyak nabati, dan pada Januari 2021 akan dibangun pabrik metalurgi sebanyak 4 unit yang rencananya selesai pada 2024.
RISET CNBC INDONESIA
[email protected]
Penolakan tanggung jawab: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berdasarkan pandangan Riset CNBC Indonesia. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca dan kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul akibat keputusan ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel selanjutnya
17 Saham CPO naik, tapi TP Rachmat masih murah
Quoted From Many Source