Saham CASS merugi lebih dari 18% karena keinginan merger dengan Grup Emtek.

Uncategorized60 Dilihat


Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten jasa operator bandara yaitu PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) kenaikan tajam terjadi pada perdagangan sesi II Rabu (27 Maret 2024), di tengah negosiasi rencana pengambilalihan perseroan oleh anak usaha PT Elang, Mahkota Teknologi Tbk. (EMTC) yaitu PT Roket Cipta Sentosa (PT RCS).

Hingga pukul 13:57 WIB, saham CASS menguat 18,42% ke Rp 1.125 per saham. Saham CASS saat ini diperdagangkan pada kisaran harga Rp 955-1.175 per saham.

Saham CASS diperdagangkan sebanyak 1.597 kali dengan volume 5,59 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 6,06 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 2,35 triliun.

Hingga satu jam 13:57 VIB, masuk Order beli atau buy di harga Rp 1.090 per saham hari ini menjadi antrian beli terbesar di sesi kedua mencapai 1501 banyak atau sekitar Rp 163 juta.

Apalagi dalam rangka menawarkan atau menjual, di harga Rp 1.130 per saham, sesi II hari ini terjadi antrian penjualan terbesar yaitu mencapai 2667 banyak atau sekitar Rp 301 juta.

Mengutip keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak saat ini pengendali PT CASS (PT CAM) dan PT Dinamika Raya Swarna (PT DRS) bersama-sama melakukan penjualan melalui tender/lelang.

Dimana PT RCS dilibatkan dalam pelaksanaan tender/lelang tersebut dan PT RCS dipilih oleh PT CAM dan PT DRS sebagai pemenang lelang/tender sehubungan dengan rencana transaksi tersebut, tulis manajemen, Rabu (27 Maret). /2024).

PT RCS dan Penjual telah mengadakan perjanjian jual beli saham bersyarat sebanyak 492.127.268 lembar saham atau sekitar 23,58% pada PT CASS milik PT CAM dan 366.587.032 lembar saham atau sekitar 17,57% pada PT CASS milik PT DRS. Dengan demikian, total saham yang akan diakuisisi PT RCS adalah sebanyak 858.714.300 lembar saham atau sekitar 41,15% saham PT CASS.

Baca Juga  Pemerintah sedang menggairahkan penjualan properti, apakah saham Nanjak kuat?

Klaim korporasi sebesar Rp704.145.726.000.

“Penyelesaian rencana transaksi ini tetap tunduk pada pemenuhan persyaratan yang tercantum dalam perjanjian jual beli saham bersyarat,” ujarnya.

Meskipun dampak finansial dari aksi korporasi ini akan mengurangi saldo kas Perseroan, namun akan meningkatkan saldo investasi jangka panjang dalam jumlah tertentu. Agar kondisi keuangan dalam hal ini jumlah aset tidak mengalami perubahan akibat pelaksanaan Rencana Transaksi.

Rencana transaksi tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

Penolakan tanggung jawab: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berdasarkan pandangan Riset CNBC Indonesia. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca dan kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul akibat keputusan ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel berikutnya

IHSG kembali lesu setelah mencetak rekor, saham inilah yang patut disalahkan

(bhd/bhd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *