Meroket 421% dalam 3 tahun, Lo Kheng Hong terus menambah kepemilikannya di saham ABMM

Uncategorized32 Dilihat


Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan batu bara PT ABM Investama Tbk (ABMM) melemah pada sesi I perdagangan Kamis (4 April 2024) setelah menguat pada awal perdagangan hari ini. Saham ABMM juga menjadi salah satu saham favorit Lo Kheng Hong.

Hingga pukul 09:51 WIB, saham ABMM ambles 0,75% ke Rp 3.970 per saham. Saham ABMM dibuka menguat 1,5% pada Rp 4.060 per saham.

Saham ABMM diperdagangkan sebanyak 729 kali dengan volume 2,2 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 8,76 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 10,93 triliun.

Hingga pukul 09:51 WIB, order beli atau beli di harga Rp 3.900 per saham merupakan antrian beli terbesar pada Sesi I hari ini, yakni mencapai 1.055 lot atau sekitar Rp 411 juta.

Sementara itu, penawaran atau pesanan jual pada harga Rp 4.060 per saham menjadi antrian jual terbesar pada Sesi I hari ini, yakni mencapai 4.762 lot atau sekitar Rp 1,9 miliar.

Meski trennya melemah saat ini, saham ABMM melonjak hingga 421,05% selama tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, Investor veteran Loh Kheng Hong (LKH) tercatat menambah kepemilikannya di saham ABMM. Saham LKH meningkat setara 5,01%.

Berdasarkan laporan kepemilikan saham lebih dari 5% di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), LKH memiliki saham ABMM melalui 9 rekening efek. Total kepemilikan LKH di ABMM sebanyak 137,79 juta saham atau setara dengan 5,01% kepemilikan.

LKH diketahui telah memiliki saham ABMM setidaknya sejak tahun 2021. LKH mendapat dividen yang sangat besar dari ABMM pada FY2021.

Jika melihat data kepemilikan per 30 September 2023, akumulasi tersebut menjadikan LKH ABMM menjadi pemegang saham terbesar ketiga, menyalip Citibank (Singapura). Per 30 September 2023, Citibank memiliki 127,7 juta saham ABMM atau 4,63% saham.

Baca Juga  BI mencatat surplus BoP RI sebesar US$8,6 miliar pada Q4 2023

Hingga saat ini, nama Citibank belum tercantum dalam daftar KSEI dengan kepemilikan saham di atas 5%. Selain LKH, ada beberapa nama investor perorangan yang juga memiliki saham besar di ABMM.

Investor ABMM meliputi: super kaya Surabaya Hermanto Tanoco dengan 17,33 juta saham atau setara dengan kepemilikan 0,62%, Hayyanto dengan 7 juta saham atau kepemilikan 0,25% dan Amir Sujono dengan 7 juta saham atau kepemilikan 0,25%.

Di sisi lain, ABMM tercatat mencatatkan laba bersih sebesar US$289 juta atau setara Rp 4,4 triliun pada tahun 2023.

Laba bersih ini meningkat dari mencapai $269,9 juta pada tahun 2022. Peningkatan laba bersih ini dibarengi dengan peningkatan pendapatan ABMM sebesar 3,28% menjadi US$1,49 miliar dibandingkan sebelumnya US$1,44 miliar year-on-year (tahun demi tahun/yoi).

RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

Penolakan tanggung jawab: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berdasarkan pandangan Riset CNBC Indonesia. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca dan kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul akibat keputusan ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel berikutnya

IHSG Lesu pada Perdagangan Perdana di 2024, Ini Alasannya

(bhd/bhd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *