Mengikuti jejak orang tuanya, akankah Unilever (UNVR) memisahkan bisnis es krim Rhode Island?

Uncategorized9 Dilihat


Jakarta, CNBC Indonesia – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) belum meninggalkan spin-off unit usaha es krimnya. Ini mengikuti jejak unit bisnis globalnya.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh CFO Unliver Viviek Agarwal pada konferensi pers virtual Unliver, Rabu (24 April 2024).

“Seperti halnya divisi global, bisnis es krim akan dipisahkan menjadi perusahaan tersendiri. Kami berniat melakukan ini di Indonesia,” kata Vivic.

Pemisahan unit bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis Unilever. Pasalnya, proses produksi dan penjualan es krim berbeda dengan model bisnis produk Unilever lainnya.

Seperti diketahui, proses produksi es krim harus melalui sistem distribusi tersendiri, seperti cara penyimpanannya harus menggunakan mesin pendingin dan lain-lain.

Meski demikian, Vievik memberi isyarat bahwa wacana tersebut tidak akan digelar dalam waktu dekat. Pasalnya, perseroan masih mengkaji regulasi dan beberapa aspek lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan spin off unit es krim di Indonesia.

Unilever sebelumnya menyatakan akan melakukan spin off atau pemisahan divisi es krimnya yakni Magnum dan Ben & Jerry’s. Akibat program tabungan ini, sebanyak 7.500 karyawan akan di PHK.

Tindakan tambahan tersebut disambut baik oleh investor, menurut laporan Reuters, Rabu (20 Maret 2024). Unilever yang tercatat di London Stock Exchange mengatakan tindakan pemisahan tersebut akan segera dilakukan dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025. CEO Unilever Hein Schumacher mengatakan kantor pusat bisnis es krim tersebut akan pindah ke Amsterdam. Meski lokasinya bisa saja berubah.

Unilever berencana meningkatkan pertumbuhan penjualannya menyusul pemisahan unit bisnis ini, meski masih di angka single digit. Bisnis es krim menyumbang 16% dari bisnis global Unilever.

Baca Juga  Inilah sosok Carmelita Hartoto, ratu kapal baru Komisaris OASA.

Selain itu, perseroan berencana menerapkan program penghematan sebesar US$869 juta selama tiga tahun ke depan. Adapun pengurangan sebanyak 7.500 pegawai sebagian besar merupakan pekerja kantoran. Secara persentase, jumlah ini mewakili 1,2% dari 128.000 tenaga kerja Unilever.

Langkah tersebut merupakan langkah besar Schumacher yang akan mengambil alih jabatan CEO pada Juli 2023. Dengan langkah ini, ia berupaya mengembalikan kepercayaan investor.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel selanjutnya

Rotasi kepemimpinan di UNVR bisa membawa “angin kesegaran”

(fsd/fsd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *