Kalau jadi presiden, otomatis ketiga barang itu jadi basis Ganjar.

Uncategorized41 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyoroti belum efektifnya tingkat investasi Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, ia juga memilih tiga komoditas pilihan untuk menarik investasi Indonesia yang lebih maju.

Ganjar memperkirakan rasio intensitas modal Indonesia (ICOR) yang masih berada di angka 7,6 hingga Maret 2023 masih belum terlalu baik. Oleh karena itu, diperlukan efisiensi untuk menjaga ICOR Indonesia tetap rendah dan mencapai nilai 4.

“Bagaimana kita bisa memperbaikinya? Menjalin kerjasama antara industri lokal dengan industri global. Indonesia mempunyai banyak industri besar. Tapi dengan siapa kita bisa berkolaborasi? Kapan kita bisa bermitra dengan mereka untuk menjadi produser bersama? Jadi kolaborasi dengan peneliti dan pemasok produsen dalam negeri itu penting,” kata Ganjar pada Workshop 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (11/8/2023).

Untuk mendorong industrialisasi, Ganjar juga memiliki tiga komoditas yang akan menjadi andalan.

“Dari sisi industri, komoditas utamanya ada tiga, yaitu bahan bakar mineral yang jumlahnya cukup banyak, kemudian bijih mineral dan karet,” kata Ganjar.

Jika produksi suatu produk telah berhasil ditingkatkan, tugas selanjutnya adalah mengkomersialkannya.

Ringkasnya, Pj Deputi Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Ferry Irawan mengatakan pemerintah telah mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. salah satunya dengan memanfaatkan ekonomi digital yang dari segi nilai berpotensi tumbuh pesat dari US$174 miliar pada tahun 2021 menjadi US$363 miliar dan US$700 miliar pada tahun 2030.

“Ini tentu menjadi peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pertumbuhan agar bisa tumbuh lebih tinggi lagi dan tidak hanya 5-6-7% yang menjadi tujuan kami dalam jangka menengah dan panjang,” kata Ferry di Squawk Box. , CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/8/2023).

Baca Juga  Laba bersih mungkin turun, dividen Aramco tetap besar

Selain itu, dia menegaskan, strategi pemerintah juga bertujuan untuk merangsang laju pertumbuhan investasi menjadi sekitar 6,8% dari saat ini sekitar 5%. Hal ini dicapai dengan meningkatkan efisiensi permodalan yang tercermin pada Incremental Capital Output Ratio (ICOR) menjadi 4,6%.

“ICOR saat ini sekitar 7,6%. Kita harapkan dalam jangka menengah panjang bisa efektif dan pada tahun 2045 mencapai 4,6%,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel selanjutnya

Prabovo-Ganjar-Anies, Ini Impian Pelaku Asuransi soal Calon Presiden.

(ay/ay)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *