Jakarta, CNBC Indonesia – Pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), Tolaram Pte. LLC pada 3 November 2023 mengurangi kepemilikannya sebanyak 14.373.300 lembar saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi penjualan tersebut dilakukan saat harga saham AMAR berada di Rp 320 per saham.
Dengan demikian, kepemilikan Tolaram di AMAR berkurang dari sebelumnya 13.056.194.968 saham atau 71,03% menjadi 13.041.821.668 saham atau 70,95% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.
Tujuan penjualan saham tersebut adalah untuk berinvestasi secara langsung.
Diketahui, kelompok Tolaram didirikan oleh Khanchand Vaswani, putra bungsu Seth Tolaram, seorang dokter dari Sindh, dulunya bagian dari British India, dan kini berada di bawah yurisdiksi Pakistan.
Hanchand dan keluarganya pindah ke Indonesia pada tahun 1948 sebagai pengungsi dan, setelah bekerja keras, mampu membuka bisnis ritel tekstil di Malang. Setelah bisnisnya diambil alih oleh putranya pada tahun 1970an, perusahaan tersebut mengalihkan perhatiannya ke luar negeri dan memindahkan kantor pusatnya ke Singapura pada tahun 1975.
Selama beberapa dekade berikutnya, pertumbuhan bisnis ini membawa Tolaram ke 18 negara di seluruh dunia, termasuk Afrika, Eropa, Amerika Serikat, dan wilayah Asia lainnya.
Saat Tolaram merayakan pertumbuhannya selama lebih dari 70 tahun, perjalanan bisnisnya berlanjut dengan usaha baru yaitu kemitraan dan pasar.
Tiga bisnis utama Tolaram adalah produk konsumen, layanan teknologi keuangan, serta infrastruktur dan industri.
Mayoritas bisnis produk konsumen terkonsentrasi di kawasan Afrika, begitu pula aktivitas perusahaan di sektor infrastruktur dan industri.
Sementara itu, di sektor fintech, Tolaram secara khusus menyasar pasar negara berkembang, dengan tiga perusahaan beroperasi di Indonesia dan satu lagi di Brazil.
Selain Bank Amar yang 30% dikuasai Tolaram, perusahaan asal Singapura ini juga memiliki dua platform fintech yang terafiliasi dengan Bank Amar, yakni Tunaiku dan Ilmuku.
Dalam situs resminya, Tunaiku mengaku sebagai fintech pertama di Indonesia dan mulai beroperasi pada tahun 2014, memberikan pinjaman online tanpa agunan hingga Rp 20 juta.
Tolaram merupakan perusahaan swasta dan tidak diperdagangkan langsung oleh masyarakat. Pada tahun 2018, Bloomberg Quint memperkirakan valuasi Tolaram Group mencapai US$1,8 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel selanjutnya
Saham SDMU dicatatkan di Gokap, Dirut menerbitkan 30 juta saham
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source