Beginilah keadaan rupee setelah BI menaikkan suku bunga

Uncategorized137 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Ternyata rupiah masih melemah pasca kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) kemarin. Mata uang Garuda melemah terhadap dolar AS di saat spread US Treasury-SBN masih sangat tipis dan ketidakpastian global masih dominan.

Menurut Refinitiv, rupiah hari ini ditutup pada level Rp15.870 per dolar AS atau melemah 0,38% dibandingkan penutupan kemarin (19/10/2023) yang juga terdepresiasi 0,54%.

BI mencatat pelemahan rupee disebabkan larinya investor asing pada pekan ini. Berdasarkan data BI terkait transaksi 16-19 Oktober 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat dalam posisi jual dengan kekayaan bersih Rp5,36 triliun.

“Total tersebut meliputi penjualan bersih Rp3,45 triliun di pasar SBN, penjualan bersih Rp3,01 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih Rp1,10 triliun di SRBI,” jelas Direktur Eksekutif Kepala BI Erwin Hariono. Jumat (20/10). /2023).

Sedangkan selama tahun 2023, posisi beli bersih di pasar SBN tetap sebesar Rp51,45 triliun, dan posisi jual bersih di pasar saham sebesar Rp7,26 triliun. Sedangkan berdasarkan indeks SRBI yang baru dirilis bulan lalu, asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 11,06 triliun.

Pada puncak arus keluar investasi asing tersebut, premi CDS Indonesia tenor 5 tahun mencapai 100,83 bps per 19 Oktober 2023. Erwin melaporkan posisi tersebut meningkat dari 13 Oktober 2023 sebesar 95,48 bps.

Sebagai catatan, BI memutuskan menaikkan suku bunga untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupee akibat dampak ketidakpastian global yang tinggi. Namun upaya BI tersebut masih terhambat oleh kondisi global yang menekan nilai tukar rupee.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel berikutnya

Penampakan kontainer dan karton berisi uang baru 10 juta

Baca Juga  10 Saham Ini Diam-diam Dibeli Asing Saat Indeks IHSG Merah

(haa/haa)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *