5 hari berturut-turut Rupiah perkasa, dolar turun ke Rp 15.300

Uncategorized337 Dilihat


Jakarta, CNBC Indonesia – Rupee menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) seiring dengan melemahnya Indeks Dolar AS (DXY) selama lima hari berturut-turut.

Laporan dari RefinitifRupiah dibuka menguat pada Rp15.370 per dolar AS, atau menguat 0,35%. Posisi rupee saat ini merupakan yang terkuat sejak pertengahan September 2023.

Sedangkan DXY pada pukul 08.59 WIB turun 0,17% menjadi 101,81. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (27/12/2023) yang berada di 100,98.


Pergerakan rupiah hari ini terus didorong oleh kuatnya minat asing untuk memasuki pasar keuangan domestik, sebagaimana tercermin dalam data transaksi Bank Indonesia (BI) pekan lalu.

Data terkini pada 18-21 Desember 2023 menunjukkan investor asing masih terus mencatatkan pembelian bersih di pasar keuangan domestik.

Total pembelian bersih mencapai Rp6,37 triliun dengan mayoritas transaksi terjadi di Bank Surat Berharga Rupee (SRBI) senilai Rp4,97 triliun, disusul pasar saham Rp1,52 triliun, dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp0,12 triliun. Arus masuk investasi asing yang berlanjut selama enam minggu berturut-turut berjumlah lebih dari Rp 40 triliun, pembelian bersih, dan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) lebih dari Rp 25 triliun.

Dampak positif sentimen terhadap masuknya investasi asing menciptakan likuiditas yang melimpah di pasar saham sehingga memperkuat kepercayaan pelaku pasar dalam negeri. Masuknya dana asing didukung oleh negara-negara emerging market, yang masih memiliki ruang pertumbuhan yang signifikan di tengah kemungkinan bahwa era suku bunga tinggi akan mereda secara bertahap.

Apalagi, anjloknya DXY juga memberikan angin segar bagi mata uang Garuda. Posisi DXY saat ini merupakan yang terendah sejak 19 Juli 2023 atau kurang lebih lima bulan terakhir.

Baca Juga  Stablecoin Mencapai $140 Miliar, Cryptocurrency Ringkas Memasuki Zona Hijau

Penurunan tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap kebijakan dovish dari bank sentral Amerika Serikat (Fed). CME FedWatch bahkan memperkirakan kemungkinan The Fed memangkas suku bunga pada Maret mendatang.

Sebagai referensi, berdasarkan dot plot bulan Desember, The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya setidaknya tiga kali, atau setidaknya 75 basis poin (bps), pada tahun 2024. Hal ini akan berdampak pada pelemahan perekonomian AS. DXY.

RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

Artikel selanjutnya

Dana asing terus mengalir, dolar mendekati Rp 15.900

(v/v)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *